Penggemar Merpati Hias English Carrier Pigeon dan German Beuty Homer

Kamis, 10 Maret 2016

German Beauty Homer

Merpati hias German Beauty Homer – atau juga dikenal dengan nama-nama: Pigeon de Beauté Allemand, Deutsche Schautaube, Viaggiatore Tedesco da Esposizione, Немецкий красивый Гомер – merupakan varietas yang berasal dari Jerman, yang dikembangkan sejak akhir abad ke-18. Pada tahun 1908, sebuah organisasi didirikan secara khusus untuk mengembangkan varietas yang tergolong tipe UTILITY ini, dan diberi nama German Show Racing. Pada tahun 1910, varietas ini diterima dalam standar nasional Jerman, dengan nama German Beauty Homer. Kemudian pada tahun 1930, namanya diubah menjadi Deutch Schautaube (German Show Pigeon). Pengakuan dalam standar internasional baru dilakukan pada tahun 1948, dan kembali disebut sebagai German Beauty Homer. Pada awalnya, varietas ini memiliki kemampuan terbang yang hebat, tetapi lambat-laun kehilangan kemampuan tersebut, dan akhirnya hanya dikembangkan untuk kepentingan pertunjukan.
Berdasarkan informasi yang ada, varietas ini tergolong berukuran menengah, dengan posisi tubuh semi-tegak, kekar dan padat, leher panjang dan kaki tinggi tanpa bulu. Kepala berstruktur melengkung dengan dahi datar dan paruh yang tebal – yang menjadi salah satu daya tariknya. Warna-warna German Beauty Homer sekarang sudah sangat variatif, baik polos maupun bercorak. Ukuran cincin-kaki: 9.



 Standart :
  1. General Characteristics:GBH harus menampilkan kesan kompak, gagah, sigap, ramping, tajam, posisi tubuh mendatar (horizontal), dimana semua bagian tubuh saling melengkapi membentuk kesatuan yang harmonis.
  2. Head – Kepala:Kepala lebar, makin ke depan makin meruncing terutama di bagian kening dan paruh. Dilihat dari samping paruh dan kening menunjukan garus melengkung tanpa ada jeda.Bagian belakang kepala masuk ke dalam garis putaran mulus menuju leher.Seluruh bagian kepala tidak boleh menunjukan kelemahan atau kerataan (kepala harus melengkung), dan wajah tidak boleh tampak kurus.
  3. Beak – Paruh:Paruh panjang dan proporsional, full, tumpul, dengan irisan yang rapatdan irisan tersebut jika dilihat dari samping harus lurus dengan mata. Warna paruh hitam; tapi paruh berwarna sedikit muda pun (misalnya coklat) masih diperbolehkan.
  4. Wattle – Pial:Pial halus, padat dengan posisi tepat diatas paruh, tebal namun tidak boleh lebih tinggi dari kepala; panjang, solid, tampak mirip hati dan seimbang.
  5. Eye – Mata:Mata lebar dan agak menonjol, bersinar cerah, dengan iris mata merah gelap. GBH putih harus memiliki mata yang gelap, GBH blorok atau tritis mata berwarna gelap atau kemerahan.
  6. Cere – Inti Mata:Inti mata harus kecil dengan garis pembatas halus dan rapi, warna abu muda atau cenderung ke putih.
  7. Throat – Tenggorokan:Tenggorokan melengkung dengan halus, tanpa adanya tonjolan mirip jakun.
  8. Neck – Leher:Leher penuh bertumpu pada bahu yang bidang, panjang, makin ke atas makin meruncing. Kokoh dan hanya sedikit melengkung.
  9. Wings – Sayap:Sayap harus kokoh dan kuat, pangkal sayap harus menonjol tidak boleh tertutupi bulu, lebar dan rapat di badan, bulu sayap harus tampak kuat, punggung harus rapi tertutupi memberikan kesan sigap.
  10. Tail – Ekor:Ekor harus pendek dan sempit, lebih panjang dari ujung bulu sayap utama kira-kira selebar jempol.
  11. Legs – Tungkai kaki:Tungkai kaki harus kuat, panjang, bebas dari bulu kaki. Separuh dari bagian dengkul harus tampak terlihat.Kaki harus merah, warna kuku kaki harus sama atau senada dengan warna paruh.
  12. Plumage – Bulu Badan:Bulu tumpuh sempurna, halus, rapat, dan kokoh. 
  13. Color and Markings-  Warna dan Marking:Warna apapun harus bersih, solid, dan mengkilat. Warna dasar harus menutup seluruh bagian tubuh.Baret (Bars)harus kecil dan tegas, jelas batasnya dn warna harus solid. Ekor dan bulu sayap utama harus berwarna.GBH blorok harus dan tritis distribusi warna harus seimbang.


Faults :
  • Wajah yang banyak tonjolan dan kasar.
  • Semua feature yang tidak sesuai dengan uraian di atas misalnya kurang bulat, kurang panjang, bobot tubuh kurang, posisi berdiri, ukuran pial dan sebagainya. 
  • Dada terlalu sempit atau tajam.
  • Kepala membulat (tidak meruncing). 
  • Adanya tonjolan jakun di leher dan paruh yang selalu terbuka dan tidak simetris.
  • Mata berwarna putih, kuning, atau mata yang cacat.  
  • Mata berbeda warna antara kiri dan kanan. 
  • Inti mata berwarna merah. 
  • Adanya bulu yang keriting. 
  • Adanya kulit yang kendor seperti di jenis balon. 
  • Adanya bulu putih di punggung (kecuali GBH putih).





 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar